Pada tahap awal listrik tenaga surya bisa dipertimbangkan sebagai alternatif bila listrik PLN mati.
Isu lingkungan hidup terutama terkait dengan konsumsi energi. Untuk menjaga kelestarian lingkungan kita harus berupaya mengganti pemakaian energi fosil (minyak bumi, gas, batu bara, dan lain-lain) dengan energi terbaharui seperti air, angin, matahari, dan lain-lain. Termasuk untuk pasokan listrik. Salah satunya adalah Swissco Solar Home, penghasil listrik tenaga matahari mini dengan teknologi dari Jerman.
Isu lingkungan hidup terutama terkait dengan konsumsi energi. Untuk menjaga kelestarian lingkungan kita harus berupaya mengganti pemakaian energi fosil (minyak bumi, gas, batu bara, dan lain-lain) dengan energi terbaharui seperti air, angin, matahari, dan lain-lain. Termasuk untuk pasokan listrik. Salah satunya adalah Swissco Solar Home, penghasil listrik tenaga matahari mini dengan teknologi dari Jerman.
Produk terdiri dari tiga bagian: solar cell untuk menangkap sinar ultraviolet (UV) dari matahari, baterai sebagai penyimpan daya, dan lampu. Solar cell menangkap energi dan disimpan di baterei sebelum dialirkan ke rumah. Baterai dilindungi box cover tahan cuaca, dan automatic circuit breaker (ACB) yang memutus pasokan daya dari solar cell bila baterai penuh. Baterai akan mengisi kembali bila daya dipakai.
Aplikasi Swissco Solar Home masih terbatas untuk penerangan (lighting). Dayanya searah (DC) seperti baterai, bukan dua arah (AC) seperti listrik di rumah sehingga sangat aman. “Tidak akan kesetrum, tidak korsleting dan memicu kebakaran,“ kata Marthin Lodewyk, Marketing Manager PT Mega Davis, distributor Swissco Solar Home. Panel solarnya dari kaca cristalin dengan list dari titanium sehingga sangat kuat. Bisa bertahan 25 tahun dengan garansi 10 tahun untuk panel dan satu tahun untuk baterai.
Praktis dan fleksibel
">Swissco Solar Home mudah dipasang, praktis, dan fleksibel. Tinggal meletakkan solar panelnya di jalur pergerakan matahari (timur ke barat) dengan kemiringan 10 derajat. Produk tersedia dalam tiga tipe solar panel dan baterai: solar panel 5, 10, dan 30 watt, serta baterai 10, 24, dan 35 Ah (amphere hour).
Solar panel 5 watt dalam cuaca cerah mampu menghasilkan energi 50 watt per 10 jam. Sementara baterai 10 Ah bisa menyimpan daya hingga 120 watt. Cukup untuk pemakaian tiga titik lampu 5 watt selama delapan jam. Dengan lampu hemat energi (LHE) seperti LED dan CFL, bohlam 5 watt sudah terang benderang.
Masalahnya, dengan solar panel 5 watt dan baterai 10 Ah, baterai baru akan terisi penuh dalam 2,5 hari. Padahal, kita butuh listrik setiap hari. Karena itu perlu dihitung dulu berapa konsumsi listrik untuk penerangan di rumah (rata-rata pemakaian delapan jam per hari). Bila dengan solar panel 5 watt dan baterai 10 Ah tidak terpenuhi, jumlah panel dan baterai harus ditambah.
Cuaca mendung
Perlu juga diperhitungkan kemungkinan cuaca mendung atau hujan. “Mendung atau hujan tidak masalah karena yang diserap solar cell itu sinar UV. Hanya, kemampuan pembangkit menyerap energi jadi lebih lama,“ ujar Marthin. Artinya, jumlah panel dan baterai yang diperlukan lebih banyak lagi agar pasokan listrik tidak terganggu dalam cuaca apapun.
Swissco Solar Home dibeli satuan atau paket yang terdiri dari solar panel, baterai, boks dan ACB, serta lampu. Harga bervariasi tergantung daya, kapasitas baterai, dan jumlah lampu. Paket solar panel 5 watt, baterai 10 Ah, satu lampu LED 2 watt, ditambah ACB dan boks, sekitar Rp2,5 juta. Sedangkan paket solar panel 10 watt, baterai 24 Ah, ABC dan boks, serta LHE 5 watt plus DC Fluorescent 6 watt, sekitar Rp4 juta. Harga sudah termasuk pemasangan (khusus Jabodetabek).
Sementara kalau dibeli satuan lebih mahal lagi. Solar panel 5 watt Rp995 ribu, baterai 10 Ah Rp450 ribu, 2 watt LED bulb Rp310 ribu, ABS Rp620 ribu, dan boks Rp280 ribu. Listrik tenaga surya memang masih mahal. Tapi, dalam jangka panjang lebih murah karena bebas perawatan, tahan lama, dan sangat ramah lingkungan. Untuk tahap awal layak dipertimbangkan sebagai pelengkap listrik PLN. Produk bisa diperoleh di PT Mega Davis dan beberapa gerai Carrefour di Jakarta.
Blogger Comment
Facebook Comment